//]]> Dilema Prabowo 'Ditinggalkan' Megawati di Pilgub Jabar - BERITA DALAM NEGERI
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dilema Prabowo 'Ditinggalkan' Megawati di Pilgub Jabar

Jakarta - Koalisi PDIP dan Gerindra di Pilgub DKI sukses mengantar Joko Widodo (Jokowi) ke kursi Gubernur DKI Jakarta. Namun, di Pilgub Jabar, PDIP tak mengajak Gerindra berbicara sama sekali.

Saat pencalonan Jokowi dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjadi cagub dan cawagub DKI memang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memang menggelar pertemuan intens. Tak seperti di Pilgub Jabar, Mega sama sekali tak mengajak bicara Prabowo.

"Kami tidak diajak bicara sama sekali," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, kepada detikcom, Jumat (9/11/2012).

Hubungan Mega-Prabowo justru memanas setelah Jokowi-Ahok memastikan kemenangannya atas Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di Pilgub DKI. Berawal dari sejumlah survei politik yang mengungkap Prabowo dan Gerindra lebih diuntungkan dari kemenangan Jokowi. Bahkan popularitas Prabowo yang dipastikan akan maju Pilpres 2014 pun meroket bersama kemenangan Jokowi.

Suami Megawati, politikus senior PDIP Taufiq Kiemas melempar suara keras mengecam Prabowo dan menyatakan kapok koalisi dengan Gerindra. Hingga Megawati pun tak segan menyebut ada penumpang gelap yang numpang populer dari kemenangan Jokowi.

Hubungan Mega-Prabowo pun dilihat banyak pihak semakin merenggang, hingga Prabowo memutuskan tak hadir di pelantikan Jokowi menjadi Gubernur DKI. Seakan tak mau disebut memanfaatkan popularitas Jokowi, Prabowo bahkan menunda deklarasi pencapresannya pada Oktober 2012 lalu.

Memanasnya hubungan Mega-Prabowo dilihat sejumlah pihak berimbas ke Pilgub Jabar. PDIP dan Gerindra yang awalnya diisukan kuat akan berkoalisi di Pilgub Jabar pun tinggal pepesan kosong. Kedua pucuk pimpinan parpol oposisi pemerintahan tersebut enggan bertemu muka.

Sebenarnya ada sedikit sinya positif koalisi PDIP-Gerindra di awal bergulirnya sejumlah nama kandidat cagub-cawagub Jabar. Prabowo Subianto awalnya mendukung Teten Masduki sebagai cagub Jawa Barat, yang saat ini diduetkan oleh Megawati menjadi cawagub Rieke Dyah Pitaloka. Namun karena tidak diajak bicara sama sekali Prabowo pun enggan memberikan dukungan ke Rieke-Teten di Pilgub Jabar.

"Pak Prabowo sudah mengambil keputusan, opsi kita kalau tidak ke Dede Yusuf, Ahmad Heryawan, kita tidak dukung siapapun," tegas Muzani.

Sebenarnya PDIP memang punya lebih dari cukup kursi untuk mengajukan cagub Jabar. Namun demikian, sikap Megawati yang terkesan meninggalkan Prabowo dirasa penuh dengan pertimbangan politik.

"Gerindra ke mana? PDIP memang maju sendiri karena kursi mereka cukup. Tapi lebih dari itu Mega benar-benar trauma dengan situasi di Pilgub DKI Jakarta yang lebih menguntungkan Prabowo," kata pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.

Sikap tegas Megawati memutuskan PDIP maju mandiri di Pilgub Jabar dinilai membuat posisi dilematis bagi Prabowo dan Gerindra. Kalau tak mau dibilang gigit jari, namun Gerindra memenag menjadi tanpa arah di Pilgub Jabar.

"Dilema buat Prabowo dan Gerindra sekarang. Dengan peta politik sat ini saya kira Gerindra sedang berusaha menentukan pilihan dalam waktu sangat mendesak," ujarnya menganalisis.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani pun belum tahu keputusan apa yang akan diambil partainya hari ini. "Ya bagaimana lagi, kita tidak diajak bicara dari awal dan waktu kita tinggal tersisa sehari," kata Muzani.