//]]> Ada Pohon Bertuliskan Al-Jihad di Markas Pelatihan Teroris Poso - BERITA DALAM NEGERI
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ada Pohon Bertuliskan Al-Jihad di Markas Pelatihan Teroris Poso

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan Polri dan TNI telah menemukan markas pelatihan kelompok terduga teroris di lereng Gunung Kalora, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah.
"Di dalam lokasi itu, ada pohon bertuliskan Al-Jihad. Kemudian ada beberapa barang ditinggal," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2012).
Di sekitar lokasi tim menemukan senjata api rakitan laras panjang, 5 butir amunisi berbagai kaliber, 4 kampak, dan 5 pisau. Kemudian juga ditemukan kabel, baterai, adaptor, dan sebuah white board yang ada di dalam sebuah pondok sekitar camp.
"Barang-barang sudah diamankan petugas kita di posko yang dibangun satuan tugas di Tamanjeka. Kita duga kuat barang itu milik mereka yang mengikuti pelatihan teror," ujar Boy.
Selain itu, pada lahan seluas sekitar dua hektar tersebut juga ditemukan lubang-lubang yang diduga untuk tempat persembunyian. Lokasi tersebut diketahui hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari ditemukannya dua polisi yang tewas dibunuh Selasa (16/10/2012) lalu.
Boy menerangkan penemuan lokasi Sabtu (3/11/2012) lalu sekitar pukul 11.30 WITA.
Di hari yang bersamaan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri meringkus dua terduga teroris yakni Muhammad Yasin (47) dan Abdul Kholid (27) di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kayamaya, Kecamatan Poso Kota, Sulawesi Tengah.
Yasin disebut terlibat dalam memfasilitasi pelatihan militer di Poso. Yasin memerintahkan buronan teroris Santoso untuk melakukan pelatihan di Poso. Pria kelahiran Semarang, 5 Juli 1965 itu juga mengajak kelompok Solo pimpinan Badri Hartono untuk memberikan pelatihan pembuatan bom pada kelompok Poso pimpinan Santoso. Badri adalah pemimpin Al-Qaeda Indonesia yang ditangkap beberapa waktu lalu di Solo, Jawa Tengah.
Sementara Kholid yang tewas dalam baku tembak saat penangkapan tersebut diketahui menampung peserta latihan membuat bom dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Pegawai honorer di Dinas Kehutanan Kabupaten Poso sebagai polisi hutan itu juga mengikuti pelatihan militer di Poso,yang melempari petugas kepolisian dengan bom pipa, Sabtu.
Keduanya, juga diduga mengetahui rencana penembakan anggota Polri di BCA, Palu tahun 2011 dan rencana pembunuhan dua polisi di Poso Oktober lalu.