//]]> Terpilih Lagi, Obama Harus Ingat 8 Janjinya - BERITA DALAM NEGERI
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terpilih Lagi, Obama Harus Ingat 8 Janjinya




Washington, - Terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama memiliki banyak tugas yang menanti selama 4 tahun ke depan. Tidak hanya persoalan domestik namun juga isu-isu internasional yang harus ditanganinya dengan baik dalam periode keduanya.

Selama masa kampanye kepresidenan, banyak janji yang pernah diucapkan oleh Obama. Mulai dari soal pajak, lapangan pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, hingga soal polemik nuklir Iran.

Berikut janji-janji yang pernah diucapkan Obama saat kampanye, seperti dilansir wsaw.com, Jumat(9/11/2012):

1. Pajak dan ekonomi

Pada tahun 2008 lalu, Obama pernah berjanji akan menghentikan kebijakan pemotongan pajak bagi pendaoatan kaum kelas atas yang berlaku pada era Presiden George W Bush. Janji tersebut tidak bisa dipenuhinya hingga sekarang. Oleh karena itu, Obama kembali berjanji dan memastikan agar orang-orang yang berpenghasilan di atas US$ 1 juta untuk membayar pajak penghasilan sedikitnya 30 persen.

Untuk sektor perekonomian, Obama juga pernah berjanji akan memangkas impor minyak hingga separuh pada tahun 2020. Obama juga akan menghentikan subsidi bagi industri minyak.

"Saya tidak akan membiarkan perusahaan-perusahaan minyak mengatur kebijakan energi negara ini atau membahayakan lepas pantai kita atau meraup untung hingga US$ 4 miliar dari para wajib pajak," tutur Obama.

2. Pangkas Defisit

Mengupayakan pemerintah untuk mengurangi defisit hingga US$ 4 triliun dalam 10 tahun. Janji Obama pada periode pertama untuk memangkas separuh defisit tersebut tidak terpenuhi.

3. Polemik Nuklir Iran

Persoalan nuklir Iran menjadi perdebatan sengit antara Obama dengan penantangnya, Mitt Romney dalam debat capres beberapa waktu lalu. Keduanya sama-sama bertekad untuk mencegah Iran menciptakan senjata nuklir yang disebut-sebut mengancam perdamaian dan stabilitas dunia.

Demi meyakinkan pendukungnya, Obama pernah melontarkan pernyataan tegas soal Iran. Dia berjanji akan menghentikan upaya pengembangan senjata nuklir Iran, baik menggunakan sanksi atau negosiasi, bahkan intervensi militer jika diperlukan.

"Selama saya menjadi Presiden AS, Iran tidak akan bisa menciptakan senjata nuklir," tegasnya dalam debat cares beberapa waktu lalu.

"Kita akan memastikan bahwa jika mereka tidak mematuhi permintaan masyarakat internasional, maka kita akan melakukan segala macam cara yang diperlukan untuk memastikan mereka tidak akan mendapatkan senjata nuklir," ucap Obama.

4. Persoalan Imigran Gelap di AS

Ada satu lagi janji Obama pada pilpres 2008 lalu yang tidak dipenuhinya, yakni penanganan para imigran gelap yang marak di AS. Saat itu Obama menjanjikan ketentuan khusus yang mengatur prosedur kewarganegaraan AS bagi imigran gelap dalam kondisi tertentu.

Langkah konkret Obama baru terlihat pada Juni lalu, melalui peraturan sementara yang membiarkan 1,7 orang pemuda yang merupakan imigan gelap untuk tinggal dan bekerja di AS selama 2 tahun.

5. Pendidikan yang Terjangkau

Isu pendidikan mahal sempat mewarnai kampanye pilpres 2012. Kampanye Obama pun menggaungkan janji pendidikan tinggi yang terjangkau bagi setiap orang.

Obama menjanjikan pendidikan terjangkau sehingga lebih banyak warga AS yang memegang gelar sarjana daripada negara lain. Kemudian juga dengan merekrut lebih banyak guru matematika dan ilmu pengetahuan, targetnya hingga 100 ribu guru dalam 10 tahun ke depan. Lalu membantu sekitar 2 juta pekerja untuk mengikuti komunitas kampus.

6. Layanan Kesehatan

Persoalan layanan kesehatan bagi warga menjadi isu kompleks yang kerap dikeluhkan warga kepada pemerintah. Program layanan kesehatan Obama yang dijuluki 'Obamacare' menjanjikan layanan kesehatan memadai dengan biaya murah bagi warga.

Meski pernah dijanjikan pada pilpres 2008 lalu, program Obamacare kembali digaungkan pada pilpres 2012 ini. "Ketika Obamacare benar-benar tercapai, kita akan bisa merasakan langsung bahwa biaya kesehatan menurun," ucapnya.

Untuk meyakinkan rakyat, Obama berusaha mengurangi biaya layanan kesehatan bagi warga, kini disebut Medicare. Salah satunya melalui undang-undang layanan kesehatan yang memberlakukan pemotongan tunjangan bagi rumah sakit dan dinas kesehatan lainnya hingga lebih dari US$ 700 miliar dalam 10 tahun ke depan.

Pemotongan ini dimaksudkan untuk menjamin setiap warga AS, terutama yang bekerja, mendapat asuransi yang layak. "Saya tidak akan pernah mengubah Medicare menjadi sebuah voucher," janji Obama.

7. Lapangan Pekerjaan Baru

Angka pengangguran di masa kepemimpinan Obama selama 4 tahun terakhir sempat mengalami kenaikan. Hal ini memicu keprihatinan publik.

Dalam kampanye pilpres 2012 ini, Obama berjanji akan menciptakan 1 juta lapangan pekerjaan baru dalam 4 tahun ke depan, serta meningkatkan ekspor hingga 2 kali lipat. Lapangan pekerjaan baru akan difokuskan pada sektor manufaktur yang terus mengalami penurunan dalam 2 dekade terakhir.

Selain lapangan pekerjan bagi warga, Obama juga menjanjikan lapangan pekerjaan bagi para veteran perang yang dipulangkan ke AS. Tahun ini, puluhan ribu tentara AS yang ada di Irak dan Afghanistan dipulangkan secara bertahap.

"Mari kita mempekerjakan para veteran kita, karena Anda telah berjuang bagi negara ini dan kebebasannya, Anda seharusnya tidak perlu berjuang pula untuk sebuah pekerjaan ketika Anda pulang," ucap Obama.

8. Bantuan bagi Korban Topan Sandy

Topan Sandy yang menerjang kawasan Pantai Timur AS menewaskan sedikitnya 109 orang dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi karena kehilangan rumah. Bencana ini disebut-sebut sebagai bencana terburuk pasca Badai Katrina yang melanda New Orleans beberapa tahun lalu.

Obama pun telah memerintahkan dikucurkannya dana bantuan federal bagi para korban Topan Sandy. Saat mengunjungi langsung para korban di New Jersey beberapa hari sebelum pilpres AS, Obama berjanji untuk memastikan setiap korban mendapat bantuan pemerintah.

"Kita akan terus mendampingi mereka, mendampingi setiap langkah untuk membantu pemulihan kembali hidup mereka," tutur Obama.